Bagi kawan-kawan para welder mungkin tidak asing dengan pembuatan rigi-rigi las. "terlalu simple"... kata teman saya sesama peserta pelatihan, ya, namanya juga sudah sering melakukan pengelasan tersebut, apalagi setiap jobsheet pembelajaran praktik las disekolah, pasti selalu mengajarkan pembuatan rigi-rigi las.
Dalam pengelasan khususnya SMAW, rigi las menempati urutan teratas yg harus bisa dikuasai seorang welder, karena, dasar dari SMAW sendiri adalah kemampuan seorang welder dalam membuat dan membentuk rigi las yang baik. Semakin bagus bead nya, semakin bagus pula kualitas hasil lasnya.
Yang pelu diperhatikan dalam pembuatan rigi-rigi las ini adalah :
1. Arus Las
2. Jarak
3. Kecepatan
Dimana kesemuanya itu terangkum menjadi satu saat kita melakukan pengelasan. Tidak mudah untuk menghasilkan rigi las bagus tanpa menguasai tiga elemen tersebut, dan masing-masing welder berbeda dari hal segi pegaturan arus las, Pengaturan jarak dan kecepatan pengelasan.
Untuk mengetahui apakah arus yang kita pakai sudah pas, dan jarak antara elektroda dengan benda kerja sesuai, serta kecepatan jalannya elektroda sudah sesuai dengan besar arus, hal itu bisa kita lihat sekilas setelah pengelasan berakhir. Biasanya apabila ketiga unsur tersebut terpenuhi, hasil dari terak elektroda, khususnya elektroda rutil semisal E 6013, teraknya terngkat dengan sendirinya, karena rapatnya bead las, dan spaternya mudah dibuang.
gb. rigi-rigi las w position (wahyu)
"Ternyata ga mudah ya....." celetuk teman saya,
Ya, segala sesuatu yang sudah sering kita laksanakan, ternyata tidak semuanya benar terutama merujuk WPS sebagai acuan, tetapi saya tetap berbangga di awal percobaan saya sudah mendapatkan hasil yang memuaskan, sesuai tuh sama teori dan praktik,,,,,,
ternyata pengalaman memang sangat berharga.